Monitoring Produk Olahan TOGA, Tim PPK Ormawa HMB-Helianthus Dukung Kemandirian Warga Desa Parakan
- Admin
- Berita
Monitoring Produk Olahan TOGA, Tim PPK Ormawa HMB-Helianthus Dukung Kemandirian Warga Desa Parakan. Bogor 19 Agustus 2025/Foto: Media Mahasiswa Indonesia
Biologi – Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB) Helianthus Universitas Pakuan (UNPAK) kembali melaksanakan kegiatan pendampingan masyarakat di Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Kali ini, para mahasiswa melakukan monitoring pembuatan produk olahan berbasis Tanaman Obat Keluarga (TOGA), meliputi yogurt JASEYO, infused water LUSH JAM, dan jamu SEJIWA.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian pelatihan sebelumnya yang diberikan kepada warga. Tujuannya adalah memastikan keterampilan yang sudah dimiliki tidak hilang, mengatasi kendala teknis, serta mendorong keberlanjutan program sehingga TOGA dapat menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Parakan.
Monitoring kali ini berfokus pada evaluasi sekaligus praktik pembuatan tiga produk olahan utama dari TOGA. Pertama, yogurt fla jahe yang memberikan cita rasa segar sekaligus menyehatkan karena memadukan kultur bakteri baik dengan jahe yang kaya manfaat. Kedua, infused water berbahan lemon, sereh, dan madu, yang dikenal menyegarkan serta baik untuk metabolisme tubuh. Ketiga, jamu simplisia dari jahe, kunyit, dan kencur, yang tetap mempertahankan warisan jamu tradisional dengan kemasan lebih modern.
Selama kegiatan, warga dilibatkan secara aktif mulai dari persiapan bahan, teknik pengolahan, hingga tahap penyajian. Produk yang dihasilkan langsung dicicipi bersama untuk melihat hasil dari praktik lapangan.
Pelaksana kegiatan adalah Tim PPK Ormawa HMB Helianthus UNPAK, yang terdiri dari mahasiswa aktif Program Studi Biologi. Tim ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga pendampingan berkelanjutan kepada masyarakat.
Peserta kegiatan adalah warga Desa Parakan yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan TOGA, termasuk ibu rumah tangga, kader PKK, pemuda karang taruna, hingga perwakilan posyandu. Kehadiran masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan usulan pengembangan produk baru.
Dari pihak akademik, kegiatan ini turut diapresiasi oleh dosen pembimbing dan perwakilan fakultas, yang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menjalankan pengabdian masyarakat.
Monitoring dilaksanakan pada Selasa, 19 Agustus 2025, pagi hingga siang hari. Waktu tersebut dipilih agar warga bisa terlibat penuh tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kegiatan ini menjadi bagian dari jadwal rutin Tim PPK dalam mengawal keberlanjutan program selama periode pengabdian.
Acara digelar di Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, yang sejak awal menjadi lokasi pengabdian Tim PPK Ormawa HMB-Helianthus. Desa ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam pengembangan TOGA, baik dari segi lahan pekarangan rumah maupun minat masyarakat untuk memanfaatkannya sebagai sumber kesehatan dan ekonomi keluarga.
Ada beberapa alasan penting di balik penyelenggaraan monitoring ini:
- Menjaga kesinambungan keterampilan – agar kemampuan yang diperoleh warga saat pelatihan tidak hilang begitu saja.
- Meningkatkan kualitas produk olahan TOGA – dengan pendampingan langsung, warga dapat memperbaiki teknik serta menjaga standar kebersihan dan rasa.
- Mendorong kemandirian kesehatan – TOGA dapat menjadi alternatif pengobatan mandiri berbasis herbal alami.
- Membuka peluang usaha baru – produk seperti yogurt jahe atau infused water memiliki potensi pasar yang menjanjikan.
Ketua Tim PPK menyatakan, “Program ini tidak hanya memberi manfaat kesehatan, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk bagi masyarakat Desa Parakan untuk mengembangkan usaha kecil berbasis produk herbal.”
Monitoring Produk Olahan TOGA, Tim PPK Ormawa HMB-Helianthus Dukung Kemandirian Warga Desa Parakan. Bogor 19 Agustus 2025/Foto: Media Mahasiswa Indonesia
Kegiatan dimulai dengan sesi evaluasi, di mana tim mahasiswa menanyakan pengalaman warga dalam mempraktikkan resep olahan di rumah. Warga kemudian menyampaikan kendala, seperti kesulitan menjaga konsistensi rasa yogurt atau ketahanan infused water jika disimpan lebih lama.
Setelah evaluasi, sesi dilanjutkan dengan praktik langsung. Tim PPK memandu warga dalam pembuatan yogurt fla jahe, mulai dari proses fermentasi hingga penambahan jahe sebagai fla. Dilanjutkan dengan pembuatan infused water yang dikombinasikan dengan madu agar lebih segar, serta pembuatan jamu simplisia dengan metode perebusan sederhana.
Peserta terlihat antusias, bahkan beberapa warga mengusulkan ide tambahan seperti pembuatan varian infused water berbahan daun mint atau kemasan jamu instan yang lebih praktis.
Di akhir kegiatan, seluruh produk dicicipi bersama untuk menilai rasa dan kualitas. Tim PPK juga membagikan tips agar produk lebih tahan lama dan berpotensi dipasarkan. Dokumentasi berupa foto bersama menutup kegiatan monitoring ini.
Melalui monitoring ini, Tim PPK Ormawa HMB Helianthus berharap masyarakat Desa Parakan dapat terus mengembangkan potensi lokal melalui budidaya dan pengolahan TOGA. Dengan pendampingan berkelanjutan, warga diharapkan tidak hanya mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga, tetapi juga mampu mengolah produk herbal menjadi peluang ekonomi kreatif. “Ke depan, kami ingin melihat produk olahan warga Parakan bisa dipasarkan lebih luas, bahkan menjadi identitas desa berbasis TOGA,” ungkap salah satu anggota tim.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Parakan diyakini mampu menjadi contoh desa sehat, mandiri, dan produktif melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga.
Berita terkait:
- Tim PPK Ormawa HMB–Helianthus 2025 Monitoring Pembuatan Produk Olahan Yogurt “JASEYO”, Infused Water “LUSH JAM”, dan Jamu “SEJIWA” di Desa Parakan (Media Mahasiswa Indonesia)