Monitoring Budidaya TOGA: Mahasiswa Biologi UNPAK Dampingi Warga Desa Parakan
- Admin
- Berita
Monitoring Budidaya TOGA: Mahasiswa Biologi UNPAK Dampingi Warga Desa Parakan. Bogor: 21 Agustus 2025/Foto: Media Mahasiswa Indonesia
Biologi – Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) dari Ormawa Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB) Helianthus Universitas Pakuan (UNPAK) melaksanakan monitoring budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Parakan. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan yang telah digelar sebelumnya pada 9 Agustus 2025 di GOR GSG Desa Parakan.
Tim PPK melakukan pemantauan langsung ke rumah-rumah warga yang telah menerima bibit TOGA. Kegiatan mencakup pemeriksaan kondisi pertumbuhan tanaman, kualitas media tanam, serta teknik perawatan yang telah diterapkan. Selain itu, warga diberi tambahan panduan praktis terkait penyiraman, pemangkasan, dan penanganan hama sederhana.
Pelaksana kegiatan adalah mahasiswa HMB-Helianthus UNPAK yang tergabung dalam Tim PPK. Mereka turun langsung mendampingi masyarakat Desa Parakan yang sebelumnya mengikuti pelatihan budidaya TOGA dan menerima bibit tanaman obat keluarga.
Kegiatan monitoring berlangsung pada 21 Agustus 2025, sekitar dua minggu setelah pelatihan awal untuk memastikan progres pertumbuhan dan penerapan teknik budidaya di lapangan.
Semua aktivitas dilakukan dalam lingkungan Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, lokasi yang telah dipilih sebagai area pelaksanaan program pengabdian masyarakat oleh HMB-Helianthus UNPAK.
Tujuan utama dari monitoring adalah memastikan keberlanjutan program pelatihan TOGA. Ini juga bertujuan menanamkan keterampilan yang telah ditransfer kepada warga, sekaligus memastikan manfaat tanaman obat benar-benar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendampingan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga secara alami.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dari kesiapan mereka merawat tanaman, keinginan mengubah pekarangan rumah menjadi kebun obat, serta antusias untuk mengenal lebih banyak jenis TOGA yang bisa dibudidayakan.
Salah satu warga menyampaikan, “Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini. Selain mendapat bibit, kami juga diajarkan cara merawatnya dengan baik. Harapan kami, tanaman ini bisa bermanfaat untuk kesehatan keluarga sehari-hari.”
Tim PPK mengunjungi tiap rumah untuk melihat langsung kondisi tanaman, media tanam, dan teknik perawatan. Selain observasi, tim memberikan arahan praktis seperti cara menyiram secara tepat, memangkas bagian tanaman yang tidak sehat, serta strategi sederhana mengatasi hama. Pemberian materi pendampingan ini bertujuan agar warga dapat melanjutkan budidaya secara mandiri di masa mendatang.
Respon positif yang diberikan masyarakat mencerminkan perkembangan kemampuan mereka terhadap TOGA — tidak hanya secara teknis, tetapi juga dalam hal kreativitas dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan monitoring ini, PPK Ormawa HMB Helianthus berharap masyarakat Desa Parakan semakin mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga menggunakan tanaman obat yang mereka tanam sendiri. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat kemandirian desa melalui pemanfaatan potensi lokal dan meningkatkan kesadaran akan pengobatan tradisional berbasis TOGA.
Dengan strategi pendampingan berkelanjutan seperti ini, keberhasilan program budidaya TOGA tidak hanya dinilai dari pertumbuhan tanaman, tetapi juga dari seberapa dalam manfaatnya dapat dirasakan dan diperluas menjadi kebiasaan sehat bagi masyarakat Desa Parakan.
Berita terkait:
- Tim PPK Ormawa HMB-Helianthus Lakukan Monitoring Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Parakan (Media Mahasiswa Indonesia)