iden
Whatsapp
+62895-1667-5186
Email
biologi@unpak.ac.id

Alternatif Pengobatan Mandiri: Mahasiswa Biologi UNPAK Latih Warga Ciomas Budidaya Tanaman Obat Keluarga

Alternatif Pengobatan Mandiri: Mahasiswa Biologi UNPAK Latih Warga Ciomas Budidaya Tanaman Obat Keluarga. Bogor 13 Agustus 2025

Biologi – Upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan kembali dilakukan oleh kalangan mahasiswa. Kali ini, Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB) Helianthus Universitas Pakuan (UNPAK) menggelar pelatihan budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di GOR GSG Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini digagas untuk memperkenalkan manfaat tanaman obat sebagai alternatif pengobatan alami, sekaligus mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah agar lebih produktif. Masyarakat diharapkan tidak hanya memiliki akses pada obat-obatan herbal, tetapi juga mampu meningkatkan ketahanan keluarga melalui pemanfaatan potensi

Para peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga mendapat kesempatan untuk praktik langsung. Materi yang disampaikan mencakup cara memilih bibit, pemilihan media tanam, serta perawatan sederhana agar tanaman dapat tumbuh subur.

Jenis tanaman yang diperkenalkan di antaranya daun sirih, kunyit, serai, dan kumis kucing. Semua tanaman tersebut sudah dikenal luas memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional.

Salah satu anggota tim PPK menjelaskan bahwa masyarakat perlu lebih memahami keunggulan tanaman obat, karena selain mudah dibudidayakan, penggunaannya juga relatif aman jika diolah dengan benar. “TOGA adalah bentuk kemandirian kesehatan. Dengan menanam sendiri, keluarga bisa lebih hemat biaya sekaligus memiliki obat alami di rumah,”

Pelatihan ini diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari ibu-ibu PKK, kader Posyandu, anggota Karang Taruna, hingga warga umum Desa Parakan. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan.

Menurut keterangan panitia, jumlah peserta yang hadir melampaui ekspektasi. Banyak warga yang ingin belajar menanam TOGA karena merasa kebutuhan akan obat tradisional semakin penting di tengah gaya hidup modern dan harga obat medis yang kerap tinggi.

Kepala Desa Parakan, Itoh Masitoh, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa UNPAK. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya memperkaya pengetahuan warga soal kesehatan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan keluarga. “Program ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk meningkatkan wawasan masyarakat tentang kesehatan, tetapi juga sebagai langkah pemberdayaan ekonomi keluarga. Saya berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk gerakan menanam TOGA di setiap rumah, sehingga masyarakat kita semakin sehat, mandiri, dan produktif,” ucapnya.

Pelatihan berlangsung pada Rabu pagi, 13 Agustus 2025, di GOR GSG Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Lokasi tersebut dipilih karena representatif untuk menampung warga sekaligus menjadi pusat kegiatan masyarakat

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini, yaitu:

  1. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menanam tanaman obat sebagai solusi kesehatan mandiri.
  2. Mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang sering kali dibiarkan kosong agar bisa lebih produktif.
  3. Memberdayakan keluarga secara ekonomi melalui pemanfaatan tanaman herbal yang memiliki nilai jual.

Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan mampu menjadi pintu masuk untuk gerakan masyarakat sehat berbasis tanaman obat keluarga.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan teori dari tim mahasiswa mengenai manfaat TOGA. Mereka menjelaskan bagaimana tanaman obat dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan ringan, seperti masuk angin, batuk, atau sakit perut.

Setelah itu, peserta diajak langsung untuk praktik menanam. Warga tampak serius mengikuti arahan, mulai dari mengisi media tanam, menyiapkan bibit, hingga teknik menanam agar akar cepat berkembang.

Antusiasme warga terlihat jelas. Banyak yang bertanya tentang cara perawatan, kebutuhan sinar matahari, hingga cara mengolah tanaman obat agar lebih efektif dikonsumsi.

Menurut Usep Suhendar, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan UNPAK, kegiatan ini merupakan bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. “Mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga turun langsung memberikan manfaat. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus berjalan, tidak berhenti hanya sehari, tetapi menjadi kebiasaan baik yang membawa dampak jangka panjang,” tegasnya.

Di akhir acara, tim PPK Ormawa HMB Helianthus bersama warga melakukan sesi foto bersama. Mereka juga membagikan bibit tanaman obat secara gratis kepada seluruh peserta sebagai bekal agar pelatihan bisa langsung dipraktikkan di rumah masing-masing.

Komitmen tim mahasiswa tidak berhenti di situ. Mereka berjanji untuk terus memberikan pendampingan, baik dalam bentuk kunjungan maupun konsultasi, agar program budidaya TOGA ini bisa berjalan berkelanjutan. “Harapan kami, Desa Parakan bisa menjadi contoh desa sehat berbasis TOGA. Ini bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga tentang kemandirian dan ketahanan masyarakat,” ujar salah satu perwakilan tim.

Pelatihan budidaya TOGA di Desa Parakan yang diinisiasi mahasiswa Biologi UNPAK membuktikan bahwa upaya sederhana bisa memberi dampak besar. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, masyarakat bukan hanya mendapatkan obat alami, tetapi juga ikut mendorong terciptanya lingkungan yang lebih sehat, mandiri, dan produktif.

Langkah kecil ini diharapkan menjadi awal dari gerakan besar menanam TOGA di seluruh wilayah Bogor, bahkan bisa diperluas ke daerah lain.

 

Berita Terkait:

© Prodi Biologi FMIPA-UNPAK
Jl. Pakuan Bogor - Jawa Barat. Kode Pos : 16143
iden