Mahasiswa Biologi UNPAK Ikuti Belantara Learning Series Episode 13 (BLS 13), Perkuat Konservasi Orangutan Tapanuli. Bogor, 04 September 2025

Biologi – Mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA Universitas Pakuan (UNPAK) berpartisipasi dalam seminar nasional bertajuk “Peluang Koeksistensi dalam Upaya Konservasi Orangutan Tapanuli” yang digelar dalam rangkaian Belantara Learning Series Episode 13 (BLS 13). Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Gedung Sekolah Pascasarjana UNPAK, Bogor, serta diikuti ratusan peserta secara daring melalui platform Zoom.

Seminar ini menghadirkan berbagai pakar konservasi dan akademisi untuk membahas tantangan serta peluang koeksistensi manusia dengan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis), salah satu primata paling langka di dunia. Materi yang disampaikan meliputi konservasi satwa liar, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, hingga strategi keberlanjutan berbasis ekologi dan sosial.

Mahasiswa Biologi FMIPA UNPAK yang hadir mendapat kesempatan langsung menyerap wawasan terkait konservasi satwa kharismatik sekaligus memperkuat kapasitas akademik mereka dalam bidang keanekaragaman hayati. Kehadiran mahasiswa juga merupakan wujud implementasi kerja sama antara Belantara Foundation dengan Prodi Biologi FMIPA UNPAK yang fokus pada penguatan edukasi, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang lingkungan.

Acara dibuka oleh Prof. Dr. Sri Setyaningsih, M.Si., Dekan Sekolah Pascasarjana UNPAK, dilanjutkan dengan keynote speech dari:

• Nunu Anugrah, S.Hut., M.Sc., Direktur Konservasi Spesies dan Genetik, Ditjen KSDAE Kementerian Kehutanan RI, dan
• Dr. Wanda Kuswanda, M.Sc., peneliti utama di Pusat Riset Zoologi Terapan BRIN.

Selain itu, turut hadir narasumber terkemuka seperti:

• Dr. Dolly Priatna (Belantara Foundation & UNPAK),
• Edy Hendras Wahyono (Orangutan Foundation International),
• Sundjaya, M.Si. (Universitas Indonesia/Anama Consulting),
• Onrizal, Ph.D. (Universitas Sumatera Utara), dan
• Dr. Sri Suci Utami Atmoko (Universitas Nasional).

Moderator acara adalah Sardi Duryatmo, mantan Pemimpin Redaksi Majalah Trubus.

Mahasiswa Biologi UNPAK Ikuti Belantara Learning Series Episode 13 (BLS 13), Perkuat Konservasi Orangutan Tapanuli. Bogor, 04 September 2025/Foto: Belantara Foundation

Kegiatan berlangsung pada Kamis, 4 September 2025, pukul 08.30 hingga 12.00 WIB. Agenda terdiri dari sesi pembukaan, pemaparan keynote speaker, diskusi panel oleh narasumber, tanya jawab interaktif, hingga penutupan.

Seminar digelar luring di Auditorium Lantai 3 Gedung Sekolah Pascasarjana UNPAK, Bogor, dan secara daring diikuti lebih dari 500 peserta melalui Zoom dan kanal YouTube Belantara Foundation.

Tujuan utama seminar ini adalah meningkatkan pemahaman publik mengenai urgensi konservasi orangutan tapanuli yang menghadapi ancaman serius akibat alih fungsi lahan, pembangunan tidak berkelanjutan, serta konflik dengan manusia. Orangutan tapanuli berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis melalui penyebaran biji dan regenerasi alami.

Bagi mahasiswa Biologi UNPAK, keterlibatan dalam seminar ini sejalan dengan visi program studi yang berfokus pada pengembangan riset biodiversitas dan konservasi hayati tropis. Melalui kerja sama dengan Belantara Foundation, Prodi Biologi FMIPA UNPAK mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan akademik yang bersentuhan langsung dengan isu global. Keterlibatan ini sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 15 tentang Life on Land yang menekankan pentingnya perlindungan ekosistem darat, SDG 13 mengenai Climate Action yang menuntut aksi nyata terhadap perubahan iklim, SDG 4 tentang Quality Education yang memperluas akses pendidikan lingkungan berkualitas, serta SDG 17 yang menekankan Partnership for the Goals atau kemitraan lintas sektor antara akademisi, lembaga swadaya, pemerintah, dan masyarakat.

Acara diawali dengan sambutan dan pengantar tentang pentingnya peran perguruan tinggi dalam konservasi. Selanjutnya, keynote speaker menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk mencegah kepunahan orangutan tapanuli yang kini hanya tersisa di ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara.

Mahasiswa Biologi UNPAK Ikuti Belantara Learning Series Episode 13 (BLS 13), Perkuat Konservasi Orangutan Tapanuli. Bogor, 04 September 2025/ Foto: Belantara Foundation

Dalam sesi panel, Dr. Dolly Priatna menyoroti pentingnya pendekatan lanskap dalam konservasi satwa liar di kawasan yang didominasi manusia. Edy Hendras Wahyono menguraikan strategi pemberdayaan masyarakat agar dapat hidup berdampingan dengan orangutan tanpa merusak habitat. Sementara Sundjaya dan Onrizal menekankan aspek sosial budaya dan ketersediaan pakan sebagai faktor kunci koeksistensi.

Dr. Sri Suci Utami Atmoko kemudian mengupas peluang orangutan tapanuli untuk tetap bertahan di tengah perkembangan industri berbasis lahan, dengan catatan adanya komitmen nyata dari semua pihak untuk mengedepankan prinsip keberlanjutan.

Mahasiswa Biologi FMIPA UNPAK aktif mengikuti diskusi dan tanya jawab. Mereka bertanya mengenai strategi konservasi berbasis riset, keterlibatan generasi muda, serta peluang pengembangan penelitian kolaboratif dengan Belantara Foundation. Antusiasme mahasiswa ini mencerminkan komitmen mereka untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap berkontribusi dalam implementasi konservasi di lapangan.

Partisipasi mahasiswa Biologi FMIPA UNPAK dalam Belantara Learning Series 13 menunjukkan sinergi positif antara pendidikan tinggi, lembaga konservasi, dan masyarakat luas. Implementasi kerja sama antara Belantara Foundation dan Prodi Biologi FMIPA UNPAK diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang konservasi serta mampu memberikan solusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan ini menegaskan bahwa konservasi orangutan tapanuli bukan hanya isu ekologi, tetapi juga bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, diharapkan ke depan semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam upaya melindungi biodiversitas Indonesia.