BIOFEST 2025: One Earth, One Responsibility – Wujud Kepedulian Mahasiswa Biologi terhadap Keanekaragaman Satwa Urban dan Dinamika Lingkungan
- Admin
- Berita

BIOFEST 2025: One Earth, One Responsibility – Wujud Kepedulian Mahasiswa Biologi terhadap Keanekaragaman Satwa Urban dan Dinamika Lingkungan. Bogor, 18 Oktober 2025
Biologi – Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan kembali menggelar kegiatan tahunan bertajuk Biology Festival 2025 (BIOFEST 2025). Acara yang berlangsung di Aula GPS Lantai 1 Universitas Pakuan ini mengangkat tema “One Earth, One Responsibility: Biodiversitas Satwa Urban dan Dinamika Lingkungan” sebagai bentuk kepedulian mahasiswa Biologi terhadap isu lingkungan perkotaan dan konservasi keanekaragaman hayati.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, program studi, dosen, mahasiswa, dan tamu undangan dari berbagai kalangan. Asep Denih, S.Kom., M.Sc., Ph.D., selaku Dekan FMIPA Universitas Pakuan, membuka acara secara resmi sekaligus memberikan sambutan inspiratif mengenai pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Beliau menekankan bahwa keberlanjutan bumi tidak hanya menjadi tugas pemerintah atau ilmuwan, tetapi tanggung jawab setiap individu yang hidup di dalamnya. “Mahasiswa Biologi memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang mampu mengedukasi masyarakat dan mengimplementasikan sains dalam upaya menjaga lingkungan,” ujar Asep Denih dalam sambutannya.
Selain itu, acara juga menghadirkan dua narasumber utama yang berkompeten di bidangnya, yaitu drh. Zulfikar Basrul Gandong, M.Sc. dan Dr. Dolly Priatna, M.Si. Keduanya memberikan wawasan mendalam tentang biodiversitas satwa di kawasan urban serta tantangan dalam menjaga keseimbangan ekologi di tengah pesatnya pembangunan kota. Azzahra Khurul Aini bertugas sebagai moderator yang memandu jalannya sesi diskusi secara dinamis dan interaktif. Peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari strategi konservasi satwa liar di lingkungan perkotaan hingga pemanfaatan teknologi ekologi untuk pemantauan populasi satwa.
Acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan persiapan dan registrasi peserta. Setelah pembukaan, seluruh panitia dan peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Laporan kegiatan disampaikan oleh Siti Julaeha selaku Ketua Pelaksana, diikuti sambutan dari Wildan Syah, Ketua HMB-Helianthus. Dalam sambutannya, Wildan menekankan bahwa BIOFEST bukan hanya ajang seremonial, melainkan wadah pembelajaran dan kolaborasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran ekologis.
Setelah pembukaan resmi oleh Dekan FMIPA, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas MIPA Universitas Pakuan dan Itoh Masitoh Kepala Desa Parakan, sebagai bentuk sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan berbasis masyarakat.

BIOFEST 2025: One Earth, One Responsibility – Wujud Kepedulian Mahasiswa Biologi terhadap Keanekaragaman Satwa Urban dan Dinamika Lingkungan. Bogor, 18 Oktober 2025
Salah satu momen menarik adalah penampilan tari dari HMB-Dance, yang menggambarkan harmoni antara manusia dan alam. Tarian ini menjadi simbol reflektif akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem yang kini mulai terganggu oleh aktivitas manusia.
Memasuki sesi utama, para narasumber menyampaikan materi yang menggugah kesadaran. drh. Zulfikar Basrul Gandong, M.Sc. membahas adaptasi dan perilaku satwa urban, sementara Dr. Dolly Priatna, M.Si. menyoroti tantangan pengelolaan keanekaragaman hayati di era urbanisasi. Kedua pemateri memaparkan bahwa perkembangan kawasan urban yang pesat membawa dampak besar terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati, di mana proses urbanisasi mengubah bentang alam dan memaksa satwa liar untuk beradaptasi di lingkungan buatan manusia. Dinamika ini meningkatkan interaksi antara manusia dan satwa liar, serta menimbulkan berbagai tantangan seperti risiko penularan penyakit zoonosis dan menurunnya keberagaman hayati akibat tekanan pembangunan.
Namun, di sisi lain, satwa liar yang hidup di lingkungan perkotaan juga memainkan peran ekologis yang penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem kota. Mereka berkontribusi dalam pengendalian populasi hama secara alami, membantu proses daur ulang nutrien, dan mempertahankan keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, memahami peran dan risiko keberadaan satwa urban menjadi langkah penting dalam menciptakan kota yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
Kedua pemateri juga menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam memahami dan mengelola isu-isu tersebut. Salah satu teknologi yang mendapat sorotan khusus adalah Geographic Information System (GIS). Melalui GIS, data spasial mengenai sebaran satwa, kualitas lingkungan, dan perubahan habitat dapat dipetakan serta dianalisis secara menyeluruh. Pendekatan berbasis data ini memungkinkan para peneliti, mahasiswa, maupun pengambil kebijakan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam menjaga keseimbangan ekologi di kawasan urban.
Melalui rangkaian acara seperti seminar ilmiah, kompetisi kreatif, pameran karya, dan diskusi publik, Biology Festival 2025 diharapkan tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga memberikan pemahaman komprehensif mengenai hubungan antara manusia, satwa, dan ekosistem perkotaan. Acara ini juga menjadi wadah kolaborasi lintas disiplin dalam merumuskan solusi inovatif terhadap tantangan ekologi yang muncul di tengah urbanisasi.
Secara khusus, kegiatan ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
- Memberikan pemahaman komprehensif tentang interaksi manusia–satwa liar di kawasan urban, risiko penularan penyakit zoonosis, serta peran ekologis satwa dalam mendukung keseimbangan ekosistem kota.
- Mengidentifikasi strategi pengelolaan habitat dan tantangan keberagaman hayati di tengah pesatnya urbanisasi, sebagai upaya mengurangi potensi penularan penyakit dan menjaga keberlanjutan ekosistem.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran serta dalam pencegahan zoonosis dan pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan urban.
Dengan penyampaian materi yang kaya data dan berbasis riset tersebut, para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap peran mereka sebagai generasi muda dalam menghadapi tantangan ekologis masa depan.

BIOFEST 2025: One Earth, One Responsibility – Wujud Kepedulian Mahasiswa Biologi terhadap Keanekaragaman Satwa Urban dan Dinamika Lingkungan. Bogor, 18 Oktober 2025
Setelah sesi pemaparan dan diskusi, Lola Luthfiana Dewi dari HMB-Helianthus mempresentasikan hasil eksplorasi lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa Biologi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori konservasi, tetapi juga mengimplementasikannya dalam kegiatan nyata yang berdampak pada masyarakat dan lingkungan.
Kemeriahan acara ditutup dengan penampilan musik dari The Libertas Band, yang menambah suasana hangat dan kekeluargaan di antara peserta.
BIOFEST 2025 juga mengusung konsep ramah lingkungan, dengan mengajak seluruh peserta membawa tumbler pribadi sebagai bagian dari kampanye pengurangan sampah plastik. Panitia juga menyediakan e-sertifikat, doorprize, dan snack box, serta membuka ruang relasi antar peserta dari berbagai institusi.
Menurut panitia, tema “One Earth, One Responsibility” bukan sekadar slogan, tetapi panggilan moral bagi generasi muda untuk ikut menjaga bumi dengan langkah nyata.
Dengan terselenggaranya BIOFEST 2025, diharapkan mahasiswa Biologi Universitas Pakuan semakin memahami pentingnya ilmu biologi dalam menjaga keberlanjutan kehidupan, baik di tingkat lokal maupun global. Melalui sinergi antara pendidikan, riset, dan aksi lingkungan, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kampus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan konservasi biodiversitas di era modern.
